1.1
Pengertian Biaya
Biaya dalam arti luas adalah
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit
biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan didalam usaha
untuk memperoleh penghasilan. Biaya dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa bagian, diantaranya adalah sebagai berikut:
a)
First or Investment Cost (Biaya
Investasi) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh investor dalam perolehan
suatu investasi atau penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang. Misalnya
jasa bank, komisi broker, biaya legal dan pungutan
lainnya dari pasar modal. Adapun contoh lainnya seperti pada usaha Laundry yang
menyediakan mesin cuci, setrika, hanger, keranjang dan
rak merupakan biaya investasi awal yang harus diperhitungkan.
b)
Operation and Maintenance Cost (Biaya
Operasi dan Pemeliharaan) adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengoperasian dan
pemeliharaan fasilitas seperti beban
penyusutan danbeban
pemasaran. Biaya operasional pada usaha Laundry meliputi
konsumsi tenaga kerja (makan dan rokok), biaya pemeliharaan mesin, biaya telepon,
listrik, bahan baku misalnya deterjen, pewangi dan plastik.
c)
Fixed Cost (Biaya
Tetap) adalah biaya yang secara total tidak mengalami
perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan
(dalam batas tertentu). Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh
kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi
manajemen. Artinya menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas
tertentu saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk
kapasitas produksi bertambah, biaya tetap
juga menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji,
penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya
tetap lainnya.
d)
Variabel Cost (Biaya
Variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding
dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin
besar pula jumlah total biaya variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan
linear antara biaya aktifitas
tersebut. Artinya biaya variabel berubah-ubah secara
sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
Sebagai contoh jika produksi pembuatan mobil meningkat sebesar 5%, maka biaya
ban pun akan meningkat sekitar 5%.
e)
|
Incremental or Marginal Cost, Biaya
marjinal adalah kenaikan biaya yang harus
dikeluarkan karena adanya tambahan barang yang diproduksi. Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai
tambahan biaya total dari penerapan keputusan manajerial. Contoh
pembelian mesin, bangunan dan lain-lain. Secara matematis, biaya marjinal
dapat dirumuskan sebagai: Biaya marjinal =
perubahan biaya total/Perubahan kuantitas
f)
Direct Cost (Biaya Langsung) adalah biaya yang dapat
dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan. Konsep biaya langsung
lebih luas dari pengertian bahan langsung dan tenaga kerja langsung (Garisson:
2006). Pada usaha jasa wedding organizer, biaya langsung antara
lain:
1)
Biaya bahan baku
2)
Biaya gaji karyawan
3)
Biaya transportasi
4)
Biaya sewa alat, tempat dan sound system
5)
Biaya cetak undangan
- Indirect Cost (Biaya Tidak Langsung)
adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang
bersangkutan (Garisson:2002). Biaya tidak langsung usaha
jasa wedding organizer, antara lain:
1)
Biaya gaji konseptor
2)
Biaya gaji manajer
- Unit Cost (Biaya
Satuan) adalah biaya yang dihitung untuk satu satuan produk
pelayanan, diperoleh dengan cara membagi biaya total (TC) dengan
jumlah/kuantitas output atau total output (TO) atau : UC =
TC/TO. Contoh biaya satuan seperti rawat inap (kamar) kelas I,
II, III, biaya satuan rawat jalan. Biaya satuan dipengaruhi
oleh besarnya biaya total. Biaya satuan yang dihasilkan oleh hasil
perhitungan berdasarkan pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk dalam
kurun waktu tertentu disebut biaya satuan aktual (Actual Unit Cost).
-
TC = TFC+TVC
Dimana TFC = total fixed cost
TVC = total variable cost.
- Recurring Cost (Biaya Berulang) adalah biaya yang secara berulang dikeluarkan menghasilkan produk
yang sama dan berulang secara teratur. Contohnya setiap penambahan 1 unit output (mesin
cuci), biaya yang ditanggung berulang atau bertambah sebesar biaya per
unitnya.
- Nonrecurring Cost (Biaya Tidak Berulang) adalah biaya yang tidak berulang,
walaupunsalah satu dapat
bersifat komulatif dalam priode yang pendek.
- Sunk Cost (Biaya Hangus) adalah
biaya yang telah terjadi di masa yang lalu dan tidak mempengaruhi
perkiraan biaya di masa yang akan datang dalam penentuan tindakan.Contoh: Saya telah melakukan pembayaran uang
tanda (down payment) untuk pembelian mesin cuci X sebesar
Rp.500.000. Kemudian saya tertarik dan membeli kontan mesin cuci Y.
Pembelian mesin cuci Y ini tidak akan mengembalikan uang tanda (down
payment) RP.500.000 itu.
- Past Cost memiliki makna sama dengan Sunk
cost dimana nilainya tidak dapat dihindari dan tidak dapat diubah
melalui keputusan apapun, tidak peduli akan tidakan apapun yang diambil.
Menurut Hansen & Mowen yang dialih bahasakan oleh
Ancella A. Hermawan (2000;38) disebutkan bahwa, “Biaya adalah kas atau
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan
membawakeuntungan masa ini dan masa dating untuk organisasi”. Jadi biaya
dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dimasa depan dalam perusahaan, manfaat
dimasadepan biasanya berarti pendapatan. Jadi biayadigunakan untuk memproduksi
pendapatan.